Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pengajar,Pelukis kaca n Pengotak atik Kaligrafi

Pengikut

Recent Posts


Khutbah idul fitri 1432 H
PENDIDIKAN DI BULAN RAMADHAN
Oleh Drs. H. Toha

ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ    ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ    ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ ﷲﺍﻜﺒﺭ
ﷲ ﺍﻜﺒﺭﻜﺒﻴﺭﺍ  ﻮﺍﻟﺤﺪ ﻟﻟﻪ ﻜﺛﻴﺭﺍ  ﻭﺴﺤﺎﻦ ﷲ ﺒﻜﺭﺓ ﻮﺍﺼﻴﻼ  ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﷲ ﻭﺣﺪﻩ  ﺼﺪﻖ ﻭﻋﺪﻩ  ﻮﻨﺼﺮﻋﺒﺪﻩ  ﻭﺃﻋﺯ ﺠﻨﺪﻩ  ﻭﻫﺯﻢ ﺍﻷﺤﺯﺍﺐ ﻭﺤﺪﻩ  ﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﷲ     ﻮﻻ ﻨﻌﺒﺪ ﺍﻻ ﺍﻴﺎﻩ  ﻤﺤﻟﺼﻴﻥ ﻟﻪ ﺍﻟﺪﻴﻦ ﻮﻟﻮﻜﺭﻩ ﺍﻟﻜﺎﻔﺭﻮﻦ

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻟﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺟﻌﻝ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﻴﻢ ﻋﻴﺪﺍ ﻟﻌﺒﺎﺪﻩ ﺍﻟﻤﺆﻤﻨﻴﻦ ﻮﺨﺘﻢ ﺒﻪ ﺸﻬﺭﺍﻟﺼﻴﺎﻢ ﻟﻟﻤﺤﻟﺻﻴﻦ ﻭﺟﻌﻟﻪ ﻤﻥﺍﻜﺭﻢ ﺷﻌﺎﺋﺭﺍﻹﺴﻼﻢ  ﺍﺸﻬﺪ ﺍﻦﻻﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﷲ ﻮﺤﺪﻩ ﻻﺷﺭﻴﻚ ﻟﻪ

ﻮﺍﺸﻬﺪ ﺍﻦﻤﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺴﻭﻟﻪ  ﺍﻟﻟﻬﻢ ﺼﻝ ﻭﺴﻟﻢ ﻮﺒﺎﺭﻚ ﻋﻟﻰ ﺴﻴﺪﻧﺎ ﻤﺤﻤﺪ ﻭﻋﻟﻰ ﺍﻟﻪ ﺃﺼﺤﺎﺒﻪ ﻜﻤﺎﺼﻟﻴﺖ ﻭﺒﺎﺮﻜﺖ ﻋﻟﻰ ﺴﻴﺪﻧﺎ ﺍﺒﺮﺍﻫﻴﻢ ﻮﺴﻟﻢ ﺗﺴﻟﻴﻤﺎ ﻜﺜﻴﺮﺍ
 ﺍﻤﺎﺒﻌﺪ      ﻔﻴﺎﻋﺒﺎﺪﷲ ﺍﺘﻘﻭﺍﷲ ﻮﻜﻮﻨﻭﺍ ﻤﻊﺍﻟﺼﺎﺪﻘﻦ



ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jama’ah sholat Idul Fitri Rahimakumullah

Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, sebagaimana Firman Allah SWT :
ﻭﻟﺘﻜﻤﻟﻮﺍ ﺍﻟﻌﺪﺓ ﻭﻟﺘﻜﺒﺭﷲ ﻋﻟﻰ ﻤﺎ ﻫﺬﺍﻜﻢ ﻭﻟﻌﻟﻜﻢ ﺘﺸﻜﺭﻮﻦ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Rasulullah SAW.  bersabda:
ﺯﻴﻨﻭﺍ ﺍﻋﻴﺎﺪﻜﻢ ﺑﺎﻟﺘﻜﺒﻴﺮ
“Hiasilah hari rayamu denagn takbir.”

Takbir kita tanamkan kedalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagugungan Allah SWT. sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tunjukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya .

Tidak lupa puji syukur juga kita tunjukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambahnya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa dialah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya .

ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
JamaahShalat Idul Ftri yang dirahmatiAllah.

Setelah satubulan  penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagfiaan berkat berkahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersiran sebagai hadis dalam sebuah hadist Qudsi:

ﺍﺬﺍ ﺼﺎﻤﻭﺍ ﺸﻬﺮ ﺮﻤﺿﺎﻦ ﻮﺨﺭﺟﻮﺍ ﺍﻟﻰ ﻋﻴﺪﻜﻢ ﻴﻘﻮﻞ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ ﻴﺎﻤﻼﻜﺘﻲ
ﻜﻞ ﻋﺎﻤﻞ ﻴﻄﻟﺐ ﺃﺟﺮﻩ ﺍﻨﻰ ﻘﺪﻏﻔﺭﺕ ﻟﻬﻢ ﻔﻴﻨﺎﺪﻯ ﻤﻨﺎﺪ ﻴﺎ ﺍﻤﺔ ﻤﺤﻤﺪ ﺍﺮﺟﻌﻮﺍﻟﻰ ﻤﻧﺎﺯﻟﻜﻢ ﻘﺪﺒﺪﻟﺕ ﻟﻜﻢ ﺴﻴﺌﺎﺘﻜﻢ ﺣﺴﻧﺎﺖ ﻔﻴﻘﻭﻞﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ ﻴﺎﻋﺒﺎﺪﻱ ﺼﻤﺘﻢ ﻟﻲ ﻭﺍﻔﻄﺭﺗﻢ ﻟﻲ ﻔﻘﻭﻤﻭﺍ ﻤﻐﻔﻭﺭﺍﻟﻛﻢ

Artinya : “Apabila mereka berpuasa dibulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata : ‘Wahai Malaikatku, setiap orang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasanya sesungguhnya aku telah mengampuni mereka‘. Seseorang kemudian berseru : ‘Wahai umat Muhammad, pulanglah ketempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian  telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata : ‘Wahai hambaku,       kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku.Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan”.

ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia

Seiring dengan berlalunya bulan suci ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika bisa diibaratkan,, Ramadhan adalah sebuah madrasah, Sebab 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya kembali matahari, semula sesuatu yang haram menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan rhamadhan menjadi haram.

Sementera dari aspek sosial, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar. Oleh karna itu ada tiga pesan dan kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama.  

Pesan pertama Romadhan adalah pesan moral atau Tahdzibun Nafsi artinya, kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat manusia, yakni hawa nafsu sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullahn SAW bersabdah : Jihad yang paing besar adalah jihat melawan diri sendiri. Didalam kitab Madzahib fit Tarbiyah diterangkan bahwa didalam diri setiap manusia terdapat nafsu/naluri sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri pengetahuan dan naluri syahwat. Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk dikendalikan dan dibersihkan adalah naluri syahwat.

Hujjatul Islam, Abu Hamid   al-ghazali berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga sifat berpotensi untuk mencselakakan mausia, satu sifat berpotensi mengantarkan manusia munuju pintu kebahagaan.

Pertama  sifat kebinatanganﺒﻬﻴﻤﻴﺔ  ),tanda-tandanya adalah menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu.  Kedua,  sifat buas ( ﺴﺒﻌﻴﺔ    )  banyaknya kezhaliman dan sedikit keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan yang lemah selalu kalah meskipun benar. Ketiga, sifat syaithaniah ( ﺸﻴﻄﺎﻨﻴﺔ); tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan mertabat manusia .

Jika ketiga sifat ini lebih dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau bangsa niscaya akan terjadi sebuah perubahan  tatanan  sosial yang sangat mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan terguisur oleh kezhaliman, hukum bisa dibeli denagn rupiah, undang-undang bisa dipesan denagn Dollar, sulit membedahkan mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya, rakyat tidak sadar akan kewajibanya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing ketaatan akhirnya akan dikalahkan oleh kemaksiatan dan seteruanya, dan seterusnaya.

Sedangkan satu-satunya sifat yang membahagiakan adalah sifat rububiayah atau Ilahiyyah (ﺍﻟﻬﻴﺔ   ),  ditandai denga\n keimanan dan ketakwaan dan kesabaran yang  telah kita bina bersama-sama serpanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat denagn baik  mengoptimalkan sifat rububiyah didalam  jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya Al-Qur’an, perilakuknya dihiasi budi pekerti yang luhur ( akhlaqul karimah). Selanjutnay, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca ramadha, yang menjadi setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal dalam pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma’af dan berbuat baik pada sesama mausia sebagaimana firman Allah:

ﻭﺍﻟﻜﺎﻈﻤﻴﻥ ﺍﻟﻐﻴﻇ ﻭﺍﻟﻌﺎﻔﻴﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﷲ ﻴﺤﺐ ﺍﻟﻤﺤﺴﻨﻴﻦ

“ ...  dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”(QSAli Imran: 134)

ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jama’ah idul Fitri yang berbahagia

Pesan kedua, adalah pesan sosial

Pesan sosial ini terlukis denagn indah indah justru pada detik-detik terakhir Ramadhan dan gernagn menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fitrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapn kategori kelompokmasyarakat yang berhak menerima zakat), terutama  kaum fakir miskin, tampak bagaimana tali silaturrahmi serta senagat untuk berbagi demikiannyata terjadikenuntuan dan kesenjangan komunikasih dan tali kasih sayang yang sebelumya sempat terlupakan tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan. Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolng menolong (ta’awun) antara orang –orang kaya dan orang orang yang miskin. Antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dengan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan.

Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapakan jaminan dari allah SWT; sebagaimana terkandung dalam hadis Qurthubi :

ﺍﻨﻰ ﺭﺃﻴﺖ ﺍﻟﺒﺎﺮﺤﺔ ﻋﺠﺒﺎ ﺮﺃﻴﺖ ﻤﻥ ﺍﻤﺔ ﻴﺘﻘﻲ ﻭﻫﺞ ﻋﻦ ﻭﺟﻬﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﺷﺭﺭﻫﺎ ﺑﻴﺪﻩ ﻔﺟﺎﺌﺖ ﺼﺪﻘﺘﻪ ﻔﺼﺎﺭﺖ ﺴﺘﺭﺍ ﻤﻥﺍﻟﻨﺎﺮ

Artinya: “Aku semalam bermimpi melihat kejadian yang menakjubkan. aku melihat sebagian dari umatku sedang melindungi  wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian datanglah shadaqoh-nya menjadi pelindungnya dari api neraka.”




 ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
 Jama’ah sholat  Idul Fitri Rahimakumullah

Pesan ketiga, adalah pesan jihad

Jihad yang didimaksud disini,  bukan jihad dalam pengertian yang sempit, yakni berpereng dijalan Allah akan tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu: “Mengcilkan arti segala sesuatu yang dimiliknya demi mendapatkan keridhaa-Nya, mendapatkan pahala serta keselamatan dari siksa-Nya.”

Pengertian jihad ini lebih komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki, baik tenaga, harta benda, ataupun jiwa kita untuk mencapai keridhaan Allah, terutama jihad melawan diri kita sendiri  yang disebut dengan Jihadul Akbar,  jihad yang paling besar. Denagn demikian jihad akan selalu hidup didalam  jiwa umat islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai, jihad tetap dijalankan.


Dalam konteks masyaraka Indonesiat saat ini, jiohad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat sejata. Akan tetapi jihad mengendalikan diri dan mendorng terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama dan ketaatan kepada Allah.

Mengingat adanya aliran islam yang mengkampanyekan juhad dengan senjata di negara damai Indonesia ini, maka [perlu untuk ditekankan lebih dalam bahwa jihad yang seharusnya dilandasi niat yang baik dan di pimpin oleh kepala pemerintah, bukan oleh kelompok atau aliran tertentu. Jangan samapai mengatasnakan kesucian agama. Akan tetapi tidak bisa memberikan garansi bagi kemaslahatan masyarakat demi mencapaio keridhoan Allah dan kemajuan umat. Pengalaman pahit salah mengaartikan jihad menjadikan islam dipandang agama teroris. Padahal Islam sebenarnya rahmat bagi alam sermesta   (rahmatan lil alamin), agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam konteks masyarakat indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung tebangnya sebuah sistem sosial yang bernartabat, berkeadialan dan sejahtera yang bersendiakan kepada ketaatan kepada Allah. Jihad untuk mengendalikan hawa nafsu dari seluruh hal yang dapat merugikan diri kita sendiri, terlebih merugikan diri orang lain

ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jama’ah sholat  Idul Fitri Rahimakumullah

ﺮﻭﻱ ﺍﻦ ﺒﻌﺾ ﺍﻟﺼﺤﺎﺒﺔ ﻘﺎﻟﻮﺍ ﻴﺎﻨﺒﻰ ﷲ ﻟﻮﺪﺪﻨﺎ ﺍﻦﻨﻌﻟﻢ ﺍﻱﺍﻟﺘﺟﺎﺮﺓ ﺍﺤﺏ ﺍﻟﻰ ﷲ ﻔﻨﺘﺟﺭ ﻔﻴﻬﺎ ﻔﻨﺯﻟﺖ
Diriwayatkan bahwa sebagian sahabat mendatangi rasulullah. Ketika berjumpa salah seorang dari mereka berkata : “Wahai Nabi Allah, kami ingin sekali bisnis apa yang paling dicintai oleh allah agar kami bisa menjadikannya sebagai bisnis kami”

Kemudian diturunkan ayat :

ﻴﺎﺍﻴﻬﺎ ﺍﻟﺬﻴﻦ ﺍﻣﻨﻮﺍ ﻫﻝ ﺍﺪﻟﻜﻢ ﻋﻟﻰ ﺗﺠﺎﺮﺓ ﺘﻨﺟﻴﻜﻢ ﻤﻦﻋﺬﺍﺐ ﺍﻟﻴﻢ ﺘﺆﻤﻨﻭﻥ ﺒﺎﻟﻟﻪ ﻮﺮﺴﻮﻟﻪ ﻮﺘﺟﺎﺘﻫﺪﻮﻦ ﻔﻲ ﺴﺒﻴﻞ ﷲ ﺒﺍﻤﻭﺍﻟﻜﻢ ﻮﺍﻨﻔﺴﻜﻢ ﺬﺍﻟﻜﻢ ﺨﻴﺭﻟﻜﻢ ﺍﻨﻜﺘﻢ ﺘﻌﻟﻤﻮﻥ ﻴﻐﻔﺭﻟﻜﻢ ﺬﻨﻭﺒﻜﻢ ﻮﻴﺪﺨﻟﻜﻢ ﺟﻨﺎﺖ ﺘﺟﺮﻯ ﻤﻥﺘﺤﺘﻬﺎ ﺍﻷﻨﻬﺎﺮ ﻮﻤﺴﺎﻜﻴﻦ ﻄﻴﺒﺔ ﻔﻰ ﺟﻨﺎﺖ ﻋﺪﻦ ﺬﺍﻟﻚ ﺍﻟﻔﻭﺯ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkamu dari azab yang pedih? Yaitu ) kamu beriman kepada Allah dan rasulNya dan berjihad dijalan Allah denagn harta dan jiwamu, jika kamu mengetahui. Niscaya allah akan akan mengampuni dosa-dosa mu dan memasukakn mu kedalam jannah yang mengalir dibawahnay sungai-sungai; dan memasukkan kamu) ketempat tinggal yang baik didalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntunagn yang besar.”

Dalam konteks sosial masyarakat  kita saat ini, dimana masih banayk sektor sosial yang perlu pembenahan lebih lanjut. Mka makna jihad harus mengacu pada pengentasan masala-masalah sosial. Oleh sebab itu, sudah selayaknay pada momentum lebaran  saat ini. Bukan hanay pakaian yang baru akan tetapi gagasan-gagasan yang baru juga harus dikedepankan untuk mengentaskan masalah-masalah sosial yang selama ini membelenggu kemajuan umat islam indonesia pada khususnyan dan bangsa dan negara pada umumnya.


ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﷲﺍﻜﺑﺭ ﻮﻟﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jama’ah sholat  Idul Fitri yang di rahmati Allah.

Demikianlah tiga pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan ketiga pesan ini kedalam bingkai kehidupan nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk  tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial, serta menyandang semangat jihad untuk membangun sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan serta sejahtera.































Ya Allah Ya Tuhan Kami, Ampunilah dosa dan kesal;ahan kami, kelalaian kami dalam pekerjaan nkami, teguhkanlah pendirian kami dan berilah pertolongan kepada kami atas orang-orang yang menolak kebenaran Mu.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Agung, Jadikanlah kami orang-orang yang  selalu berbakti kepada-Mu, yang selalu beryukur atas nikmat yang Kau berikan. Ya Allah,  selamatkalah kami dari krisis dan kesengsaraan bangsa ini, sehingga kami srenantiasa berada dijalan yang Engakau Ridhoi, yaitu jalan orang-orang yang sabar.

Ya Allah Ya Tuhan Kami. Janganlah Engkau murkai semuanya karena perbuatan yang bodoh diantara kami.

Ya Allah Ya Tuhan Kami, Engkau lah Dzat pengatur Alam ini, selamatkanlah bangsa kami dari tangan-tangan orang yang engakau murkai dan sadarkanlah para pemimpinkami jika mereka lupa terhadap Mu, sehingga mereka senantiasa menjadi seorang pemimpin yang selalu Engkau beri petunjuk.

Ya Allah Ya Tuhan yang maha kusa, terimalah segala amal ibadah kami, tanamkan pada diri kami Akhlaq yang mulia, berilah kami Rahmat, Ampunan dan jaminan bebas dari siksa api neraka sebagai jaizah yang kau berikan kepada kami untuk bekal menghadap Mu.    
















































Diposting oleh karaeng mapparumpa Sabtu, 27 Agustus 2011 1 komentar READ FULL POST

Salah satu bentuk keindahan Alquran adalah seni menulis indah atau sering disebut Kaligrafi. Kaligrafi diciptakan dan dikembangkan oleh kaum Muslim sejak kedatangan Islam. Dibandingkan seni Islam yang lain, kaligrafi memperoleh kedudukan yang paling tinggi dan merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Oleh karena itu, kaligrafi sering disebut sebagai ‘seninya seni Islam’ (the art of Islamic). Meski karya kaligrafi identik dengan tulisan Arab, kata kaligrafi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani (kalios: indah dan graphia: tulisan). Sementara itu, bahasa Arab mengistilahkannya dengan khatt (tulisan atau garis) yang ditujukan pada tulisan yang indah (al-kitabah al-jamilah atau al-khatt al-jamil).
Akar kaligrafi Arab sebenarnya adalah tulisan hieroglif Mesir yang kemudian terpecah menjadi khatt Feniqi (Fenisia), Arami (Aram), dan Musnad (kitab yang memuat segala macam hadits). Menurut al-Maqrizi, seorang ahli sejarah abad ke-4, tulisan kaligrafi Arab pertama kali dikembangkan oleh masyarakat Himyar (suku yang mendiami Semenanjung Arab bagian barat daya sekitar 115-525 SM). Musnad merupakan kaligrafi Arab kuno yang mula-mula berkembang dari sekian banyak jenis khatt yang dipakai oleh masyarakat Himyar. Dari tulisan tua Musnad yang berkembang di Yaman, lahirlah khatt Kufi.
Sebagai seni tulis yang melahirkan karya artistik yang bermutu tinggi, kaligrafi memiliki aturan dan teknik khusus dalam pengerjaannya. Bukan hanya pada teknik penulisan, tetapi juga pada pemilihan warna, bahan tulisan, medium, hingga pena. Secara teknis kaligrafi juga sangat bergantung pada prinsip geometri dan aturan tentang keseimbangan. Aturan keseimbangan ini secara fundamental didukung oleh huruf alif dan titik yang menjadi penanda dan pembeda bagi beberapa huruf Arab. Meski dalam perkembangannya muncul ratusan gaya penulisan kaligrafi, tidak semua gaya tersebut bertahan hingga saat ini. Ada sembilan gaya penulisan kaligrafi yang populer yang dikenal oleh para pecinta seni kaligrafi ;
1. KufiKaligrafi  Kufi
Gaya penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya penulisan kaligrafi yang diperkenalkan oleh Bapak Kaligrafi Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf yang sangat kaku, patah-patah, dan sangat formal. Gaya ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan sering dipadu dengan ornamen floral.
2. TsulutsKaligrafiTsuluts
Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah yang merupakan seorang menteri (wazii) di masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini, gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior.
3. NaskhiKaligrafiNaskhi
Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai umat Islam, baik untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.
4. RiqahKaligrafiRiq’ah
Kaligrafi gaya Riq’ah merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah, lazim pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.
5. RaihaniKaligrafiIjazah (Raihani) / Gambar D.Jali
Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan antara gaya Tsuluts dan Naskhi, yang dikembangkan oleh para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk (murakkab).
6. DiwaniKaligrafiDiwani (Gambar: Diwani Jali)
Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian, disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu neninggi atau menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.
7. DiwaniJaliKaligrafiDiwani Jali
Kaligrafi gaya Diwani Jali merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi interior masjid atau benda hias.
8. FarisiKaligrafiFarisi
Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam ‘takaran’ yang tepat. Gaya ini banyak digunakan sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya dipadu dengan warna-warni arabes.
9. MoallaKaligrafiMoalla
Walaupun belum cukup terkenal, gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya yang tidak standar, dan tidak masuk dalam buku panduan kaligrafi yang umum beredar. Meski tidak begitu terkenal, kaligrafi ini masih masuk dalam daftar jenis-jenis kaligrafi dalam wikipedia Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang berkembang di Iran. Kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hamid Ajami, seorang kaligrafer kelahiran Teheran.

KALIGRAFI KHAT KUFI









KALIGRAFI WARNA









KALIGRAFI CAMPURAN








Kaligrafi Hitam Putih







KALIGRAFI SAHADAT








KALIGRAFI INDAH















KALIGRAFI SUBHANALLAH


Image
Image
Image
Image

Image
Image


Image

Indahnya panorama ciptaan Allah S.W.T Sejuk mata dan tenang hati seketika tatkala melihat keindahan alam ciptaan Allah S.W.T. Sesungguhnya, hati akan tenang hanya dengan mengingati Allah S.W.T

KALIGRAFI TAWAKAL



http://hantanun.files.wordpress.com/2009/12/tawakal.jpg?w=535

Diposting oleh karaeng mapparumpa Minggu, 08 Mei 2011 0 komentar READ FULL POST

pengunjung

Ahmad Ladadidi Ladalolo Mapparumpa Buat Lencana Anda

Google

Sponsors